Minggu, 24 Juni 2012

Seledri


SELEDRI
(Apium graveolens L)


Nama Simplisia           :  Apium graveolus L
Famili                          :  Apiaceae
Nama Daerah              :  Saladri, seleri, sederi
Nama Asing                :  Celery, smallage (Inggris), han-ch’in, qincai (Cina)

Uraian Tanaman
            Seledri dengan nama latin Apium graveolus L. merupakan salah satu tanaman yang dewasa ini banyak dimanfaatkan sebagai obat. Daun dan batang seledri sejak dahulu telah dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, umumnya digunakan sebagai pelengkap dalam berbagai masakan bersama-sama dengan sayuran lainnya. Sebagai sayuran bumbu seledri mempunyai aroma yang khas sehingga dapat menambah kelezatan masakan.
            Seledri merupakan tanaman yang diperkirakan berasal dari Eropa yang dibudidayakan di daerah Mediterania sejak 3000 tahu lalu. Tunbuhan ini juga tersebar dan dibududayakan hampir diseluruh Nusantara. Tanaman seledri dapat ditanam baik di tanah dataran rendah maupun di tanah dataran tinggi atau pegunungan. Namun demikian, tanaman ini tumbuh lebih baik di tanah diatas ketinggian kurang lebih 600 meter dari permukaan laut. Seledri biasanya ditanam di sawah dan di ladang-ladang yang bertanah lembab dengan tinggi dapat mencapai 50 cm. daunnya berpangkal pada batang mendekati tanah. Daun majemuk, menyirip ganjil bebrbentuk lekuk tangan, berujung runcing, tepi bergerigi dengan panjang 2-7,5 cm dan lebar 2-5 cm, pertulangan daun menyirip, warna hijau atau hijau keputih-putihan serta berbau aromatis. Anak daun 3-7 helai, batang tidak berkayu, bersegi, beralur, beruas dan bercabang tegak dengan warna hijau pucat. Bunga majemuk, berbentuk paying, tangkai 2 cm berjumlah 8-12, tangkai berkelopak 2,5 cm, hijau, benang sari berjumlah 5, berlepasan, berseling dengan mahkota, ujung runcing, mahkota berbagi 5 dan bagian pangkal berlekatan berwarna putih. Buah kotak berbentuk kerucut dengan panjang 1-1,5 mm, berwarna hijau kekuningan. Berakar tunggang dengan warna putih kotor.

Kandungan kimia
            Kandungan kimia yang terdapat pada tanaman seledri yaitu senyawa terpenoid, flavonoid glikosida apiin, vitamin A, B, C.

Penggunaan untuk pengobatan
            Di Indonesia seledri digunakan secara tradisional untuk beberapa penggunaan kesehatan, diantaranya yaitu :
1.         Diuretik dan antiseptik saluran kemih;
2.        Hipertensi;
3.        Asam urat;
4.        Imsomnia;
5.        Menguatkan urat syaraf;
6.        Menumbuhkan rambut bay;i

Cara pemakaian
1.      Sebagai diuretik dan antiseptik saluran kemih
Kurang lebih 40 lembar daun seledri segar direbus dengan dua gelas air hingga bersisa satu gelas. Dinginkan dan saring. Larutan ini diminum sekali dalam sehari.

2.      Untuk pengobatan hipertensi
Kurang lebih 40 lembar daun seledri segar atau 23 gram dicuci bersih dan dipotong-potong kemudian dibuat jus dengan satu gelas air matang. Dapat juga direbus dengan dua gelas air hingga bersisa satu gelas. Diminum dua sampai tiga kali sehari.

3.        Untuk pengobatan asam urat
Dua sendok makan biji seledri direbus dalam dua liter air selama kurang lebih tiga jam dengan api kecil. Air rebusan diminum tiga kali sehari, masing-masing satu cangkir.

4.        Untuk pengobatan imsonia
Ambil beberapa tangkai daun seledri, lalu direbus bersama daun kangkung, minum air rebusannya dan makan daunnya.

5.        Menguatkan urat syaraf
Daun seledri dimakan mentah sebagai lalapan (sama halnya seperti lalapan lainnya, seledri bisa dimakan bersama nasi dan sambal terasi, sesuai selera). Bila anda sering mengkonsumsi lalap daun seledri mentah, maka tubuh anda terasa segar, syaraf menjadi kuat dan peredaran darah lancer.
6.        Menumbuhkan rambut bayi
Ambil beberapa tangkai seledri, kemudian ditumbuk halus, tumbukan seledri yang berair tersebut diusapkan pada bagian yang rambutnya tipis, atau dibalurkan pada kepalanya dan biarkan tumbukan tersebut melekat dikepala, sampai kering sendiri. Lakukan setiap hari setelah mandi pagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar