SELEDRI
(Apium
graveolens L)
Nama Simplisia : Apium graveolus L
Famili :
Apiaceae
Nama Daerah : Saladri,
seleri, sederi
Nama Asing :
Celery, smallage (Inggris), han-ch’in,
qincai (Cina)
Uraian
Tanaman
Seledri
dengan nama latin Apium graveolus L. merupakan salah satu tanaman yang dewasa
ini banyak dimanfaatkan sebagai obat. Daun dan batang seledri sejak dahulu
telah dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, umumnya digunakan sebagai pelengkap
dalam berbagai masakan bersama-sama dengan sayuran lainnya. Sebagai sayuran
bumbu seledri mempunyai aroma yang khas sehingga dapat menambah kelezatan
masakan.
Seledri
merupakan tanaman yang diperkirakan berasal dari Eropa yang dibudidayakan di
daerah Mediterania sejak 3000 tahu lalu. Tunbuhan ini juga tersebar dan
dibududayakan hampir diseluruh Nusantara. Tanaman seledri dapat ditanam baik di
tanah dataran rendah maupun di tanah dataran tinggi atau pegunungan. Namun
demikian, tanaman ini tumbuh lebih baik di tanah diatas ketinggian kurang lebih
600 meter dari permukaan laut. Seledri biasanya ditanam di sawah dan di ladang-ladang
yang bertanah lembab dengan tinggi dapat mencapai 50 cm. daunnya berpangkal
pada batang mendekati tanah. Daun majemuk, menyirip ganjil bebrbentuk lekuk
tangan, berujung runcing, tepi bergerigi dengan panjang 2-7,5 cm dan lebar 2-5
cm, pertulangan daun menyirip, warna hijau atau hijau keputih-putihan serta
berbau aromatis. Anak daun 3-7 helai, batang tidak berkayu, bersegi, beralur,
beruas dan bercabang tegak dengan warna hijau pucat. Bunga majemuk, berbentuk
paying, tangkai 2 cm berjumlah 8-12, tangkai berkelopak 2,5 cm, hijau, benang
sari berjumlah 5, berlepasan, berseling dengan mahkota, ujung runcing, mahkota
berbagi 5 dan bagian pangkal berlekatan berwarna putih. Buah kotak berbentuk
kerucut dengan panjang 1-1,5 mm, berwarna hijau kekuningan. Berakar tunggang
dengan warna putih kotor.
Kandungan
kimia
Kandungan
kimia yang terdapat pada tanaman seledri yaitu senyawa terpenoid, flavonoid
glikosida apiin, vitamin A, B, C.
Penggunaan
untuk pengobatan
Di
Indonesia seledri digunakan secara tradisional untuk beberapa penggunaan
kesehatan, diantaranya yaitu :
1.
Diuretik dan antiseptik saluran kemih;
2.
Hipertensi;
3.
Asam urat;
4.
Imsomnia;
5.
Menguatkan urat syaraf;
6.
Menumbuhkan rambut bay;i
Cara
pemakaian
1.
Sebagai
diuretik dan antiseptik saluran kemih
Kurang lebih 40 lembar daun seledri
segar direbus dengan dua gelas air hingga bersisa satu gelas. Dinginkan dan
saring. Larutan ini diminum sekali dalam sehari.
2.
Untuk
pengobatan hipertensi
Kurang lebih 40 lembar daun seledri
segar atau 23 gram dicuci bersih dan dipotong-potong kemudian dibuat jus dengan
satu gelas air matang. Dapat juga direbus dengan dua gelas air hingga bersisa
satu gelas. Diminum dua sampai tiga kali sehari.
3.
Untuk
pengobatan asam urat
Dua sendok makan biji seledri
direbus dalam dua liter air selama kurang lebih tiga jam dengan api kecil. Air
rebusan diminum tiga kali sehari, masing-masing satu cangkir.
4.
Untuk
pengobatan imsonia
Ambil beberapa tangkai
daun seledri, lalu direbus bersama daun kangkung, minum air rebusannya dan
makan daunnya.
5.
Menguatkan
urat syaraf
Daun
seledri dimakan mentah sebagai lalapan (sama halnya seperti lalapan lainnya,
seledri bisa dimakan bersama nasi dan sambal terasi, sesuai selera). Bila anda
sering mengkonsumsi lalap daun seledri mentah, maka tubuh anda terasa segar,
syaraf menjadi kuat dan peredaran darah lancer.
6.
Menumbuhkan
rambut bayi
Ambil beberapa tangkai seledri,
kemudian ditumbuk halus, tumbukan seledri yang berair tersebut diusapkan pada
bagian yang rambutnya tipis, atau dibalurkan pada kepalanya dan biarkan
tumbukan tersebut melekat dikepala, sampai kering sendiri. Lakukan setiap hari
setelah mandi pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar