JAHE
(Zingiber
officinale Rosc)
Nama Simplisia : Zingiber officinale Rosc
Famili :
Zingiberaceae
Nama Daerah :
Halia (Aceh), bahing (Batak), sipadeh (Minang), reja (Bima), laia (Makassar),
melito (Gorontalo), pase (Bugis), pusu (Ambon), marman (Papua)
Nama Asing :
chiang p’I, khan ciang (Cina), gengibre (Spanyol), ingefaera (Swedia), imbir
(Rusia), halia (Malaysia), sanyobil (Arab), zensero (Italia), dan ginger
(Inggris).
Uraian
tanaman
Jahe merupakan tanaman herba
berbatang tegak. Tanaman jahe dapat tumbuh baik di daerah dengan curah hujan
rata-rata 2.500-4000 mm pertahun dengan bulan kering kurang dari 5 bulan setiap
tahunnya. Setelah umur 4 bulan, diharapkan curah hujan berangsur-angsur
berkurang sehingga memungkinkan sinar matahari bertambah banyak sampai rimpang
siap dipanen. Cahaya matahari diperlukan dalam pertumbuhan tanaman dan untuk
mendapatkan rimpang yang baik, terutama pada saat pembuntukan rumpun/anakan.
Ketinggian tempat yang dibutuhkan jahe untuk tumbuh adalah 0-1.500 m diatas
permukaan laut (dpl).
Tanaman jahe merupakan tanaman berumur
tahunan, tingginya dapat mencapai 0,4-1 m, batangnya merupakan batang semu yang
tersusun atas helaian daun. Daun tananaman jahe berbentuk pipih memanjang
dengan ujung melancip. Bunganya terdiri atas kumpulan bunga yang berbentuk
kerucut kecil. Warna kelopak bunga putih kekuningan, berakar tunggang (rimpang)
yang bisa bertahan lama didalam tanah, rimpangnya dapat berkembang dan mampu
mengeluarkan tunas untuk memperbanyak batang.
Berdasarkan aroma, warna, bentuk dan
besarnya rimpang dikenal tiga jenis jahe yakni jahe besar yang sering disebut
jahe gajah atau jahe badak, jahe kecil atau yang sering disebut jahe emprit,
dan jahe merah atau yang lebih sering dikenal dengan jahe sunti.
Kandungan zat kimia
Tanaman jahe mengandung minyak
atsiri yang komponen utamanya zingiberen dan zingiberol, oleoresin yang
komponen utamanya gingerol, air, protein, lemak, karbohidrat, serat dan abu.
Penggunaan untuk pengobatan
Jahe dapat digunakan untuk
pengobatan :
Rematik;
Flu;
Batuk;
Luka
lecet
Mencret;
Eksim;
Wanita
baru melahirkan;
Syaraf
muka yang sakit;
Khasiat
lain.
Cara pemakaian
Rematik
Siapkan satu atau dua
rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut diatas api atau bara, kemudian tumbuk.
Temple tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik.
Flu
Ambil tiga gram jahe
dan dua gram jeruk kering, dua gram kayu manis, direbus bersama-sama,kemudian
air rebusannya diminum saat masih hangat-hangat kuku.
Batuk
Jahe sebesar ibu jari
ditumbuk ditambah dengan madu dan air matang kemudian diminum.
Luka lecet, tertusuk oleh duri atau
benda tajam, jatuh serta gigitan ular
Rimpang jahe ditumbuk
dan ditambahkan garam kemudian tumbukan jahe tersebut ditempelkan pada luka
lecet tersebut.
Mencret
Satu gelas perasan air
temulawak diberi gula putih secukupnya ditambah sepuluh tetes air jahe,
kemudian diminum.
Eksim
Parutlah lobak, lalu
campurkan dengan air jahe. Air jahe dapat diperoleh dengan cara rimpang jahe
diparut, lalu diperas. Oleskan ramuan pada bagian kulit yang terkena eksim,
biasanya dalam waktu 2 minggu penyakit sudah berkurang.
Wanita baru melahirkan
Jika jahe yang
disangrai atau digoreng tanpa minyak ditambah beberapa ramuan lain kemudian
diberikan kepada wanita yang baru melahirkan, selain berkhasiat menghalau serangan
angin dan menghangatkan tubuh, ramuan jahe ini juga dapat mengaktifkan
sirkulasi darah dalam tubuh.
Syaraf muka yang sakit
Bahan ramuan terdiri
dari campuran kentang, tepung terigu, dan jahe. Caranya adalah kentang diparut,
lalu ditambahkan tepung terigu dan bubuk jahe. Setelah itu, ramuan ditambahkan
sedikit air hangat. Ramuan ditempelkan pada bagian muka yang sakit. Pengobatan
dilakukan hingga penyakitnya sembuh.
Khasiat lain
Jahe yang digunakan sebagai bumbu
masak juga mampu berkhasiat untuk menambah nafsu makan, memperkuat lambung, dan
memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan karena terangsangnya selaput
lendir perut besar dan usus oleh minyak yang dikeluarkan rimpang jahe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar